Indeks global kembali ditutup pada zona merah minggu lalu dimana indeks S&P 500, Dow Jones dan MSCI Asia ex-Japan masing-masing melemah sebesar -1,4%, -0,1%, dan -1,1% WoW. Pelemahan ini didorong oleh ketidakpastian baik karena mendekati pemilu AS maupun data-data ekonomi yang mengirim sinyal yang membingungkan hingga menunggu keputusan The Fed minggu ini. Pasar telah berekspektasi adanya pelonggaran data tenaga kerja karena terpengaruhi oleh adanya badai Helene dan Milton serta adanya mogok kerja oleh pegawai Boeing, seperti yang ditunjukkan angka penambahan kerja (non-farm payroll) yang rendah (bahkan di bawah ekspektasi pasar) dan pembukaan lapangan kerja (JOLTS Job Opening) tercatat terendah sejak 2021. Tetapi di sisi lain perusahaan penggajian swasta (ADP) secara mengejutkan mencatatkan peningkatan diatas ekspektasi pasar dan juga kenaikan penghasilan rata-rata (average hourly earnings) tumbuh sebesar 0,4%, diatas proyeksi pasar. Ditambah lagi, peningkatan kekhawatiran terhadap fiskal juga turut meningkatkan UST yield 10Y. Selain itu, ada kenaikan harga minyak karena OPEC+ memutuskan untuk menunda rencana produksi bulan Desember untuk kedua kalinya.