Pada minggu 21 Maret-27 Maret 2025 sebelum IHSG ditutup libur Idul Fitri, indeks global tidak mengalami pergerakan yang begitu signifikan dimana S&P 500 dan Dow Jones ditutup naik masing-masing sebesar 0,5% dan 0,7% WoW. Di sisi lain, IHSG ditutup menguat pada pekan tersebut sebesar 4% WoW, dimana seluruh sektor mencatatkan kinerja positif. Sektor yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor finansial dan sektor teknologi yang menguat sebesar +6,6% WoW masing-masing. Namun, pada pekan 31 Maret - 4 April 2025 pasar global ditutup melemah dimana S&P 500 dan Dow Jones turun sebesar -9,1% dan -7,9% WoW, dan MSCI Asia ex-Japan turun sebesar -2,5% WoW. Hal ini disebabkan oleh pengumuman tarif perdagangan oleh Presiden Trump sebesar 10% across the board yang efektif tanggal 5 April dan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara yang efektif tanggal 9 April, dimana Indonesia termasuk dalam daftar negara tersebut. Powell memberikan komentar bahwa tarif yang diumumkan lebih besar dari ekspektasi Fed, mensinyalkan bahwa tarif dapat menjadi hambatan penurunan inflasi. Berita ini kemudian tereskalasi ketika China mengumumkan rencana tarif retaliasi pada tanggal 4 April sebesar 34% apabila Trump tetap menerapkan tarif tambahan untuk China.