• Ulasan
  • Market Review


06 February 2023

Weekly Market Review (06 Februari 2023) - What happened and What's Next (Apa yang terjadi dan apa selanjutnya)


Market update

  • Indeks global ditutup beragam minggu lalu, S&P menguat +1,6% WoW sementara Dow Jones melemah -0,2%. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps di hari Rabu, sesuai dengan ekspektasi pasar. Powell memberikan sinyal dovish kepada pasar dimana dia mengakui bahwa inflasi mulai mereda meskipun masih terlalu dini untuk menyatakan menang dari inflasi. Hal tersebut menyebabkan penguatan pada indeks global. Namun data non-farm payroll menunjukkan penambahan sebesar 517 ribu, hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus sehingga kembali memicu kekhawatiran investor akan kenaikan suku bungga the Fed yang lebih tinggi. Sementara indeks IHSG ditutup flat sedikit menguat +0,2% WoW Jumat lalu. Penguatan terbesar dialami oleh sektor teknologi, naik +5,2% WoW setelah pernyataan dovish the Fed. Sebaliknya, sektor yang turun paling banyak adalah sektor energi -3,6% WoW. Berita yang perlu diikuti minggu ini adalah: CPI AS, penjualan ritel AS, produksi industri AS, PPI AS, klaim pengangguran AS, neraca perdagangan ID dan BI rate.
  • Rupiah kembali mengalami penguatan sebesar +0,6% WoW ke level Rp 14.893, lebih baik dibandingkan mata uang EM lainnya. Sementara indeks DXY juga mengalami penguatan sebesar +1% WoW ke level 102,92.
  • Pasar SUN bergerak positif minggu lalu, pasca kenaikan Fed rate sebesar 25bps yang sesuai ekspektasi pasar. Permintaan pada tenor 7-10yr terlihat cukup besar, dengan yield bergerak turun 14-18bps di tenor-tenor tersebut. Turunnya yield SUN juga mengikuti turunnya DXY index dan yield UST. Per akhir minggu, yield SUN 10 tahun tercatat tutup di level 6,56% (-18bps WoW)
  • Berdasarkan data DJPPR per tanggal 2 Feb 2023, total kepemilikan asing untuk SBN mencapai Rp 812,34 triliun atau 15,05%.
  • Permintaan SUN pada lelang hari Selasa tercatat sebesar Rp 67,08 triliun, atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemintaan lelang sebelumnya yang mencapai Rp 59,05triliun. Permintaan terbesar datang dari tenor 5 tahun dengan permintaan sebesar 64,4% dari total lelang. Pemerintah akhirnya menyerap sebesar Rp 23 triliun.
  • Yield US Treasury tercatat turun di sepanjang tenor, setelah kenaikan 25bps dari The Fed yang sesuai ekspektasi dan dipercaya dapat menurunkan laju inflasi. Namun, data non-farm payroll di akhir minggu yang lebih tinggi dari perkiraan membuat Yield UST kembali naik. Yield UST 2 tahun naik sebesar 11bps dari 4.19% ke 4.30%, dan yield UST 10 tahun yang sempat turun ke level 3.39% di tengah minggu kembali naik ke 3.53% di akhir minggu.

Global news

  • Employment Cost Index AS di 4Q22 menunjukkan kenaikan sebesar +1%, lebih rendah dibanding ekspektasi konsensus +1,1% dan
  • Indeks manufuktur ISM berada di level 47,4 di bulan Jan-23, sedikit dibawah konsensus dan bulan lalu yang berada di 48. Sementara indeks servis ISM berada di level 55,2 , di atas ekspektasi sebesar 50,6 dan bulan sebelumnya sebesar 49,6.
  • Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik 183k, lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 195 ribu dan turun dari bulan sebelumnya sebesar 186 ribu.
  • Non-farm payroll AS di bulan Januari bertambah sebanyak 517 ribu, jauh di atas ekspektasi sebesar 187 ribu dan bulan sebelumnya yang berada di level 216 ribu.


Domestic News

  • CPI Indonesia naik +0,3% MoM dan +5,3% YoY di bulan Januari, melambat dari bulan sebelumnya yang naik +0.7% MoM dan +5.5% YoY. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pada harga transpor yang sudah turun -1,2% MoM. Sementara CPI inti lebih stabil di level +0,3% MoM dan +3,3% YoY dari sebleumnya di +0.2% MoM dan +3.3% YoY.
  • Berdasarkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia, insentif yang akan diberikan untuk pembeli mobil elektrik adalah penurunan pajak VAT sebesar 10% sehingga hanya menjadi 1%. Sementara untuk motor elektrik akan diberikan diskon Rp 7 juta.
  • PMI manufuktur Indonesia naik +0,4 poin menjadi 51,3 di Jan-23 dari 50.9 di Dec-22, tertinggi sejak Oct-22.


Calendar

Februari 2023


Indonesia Equities Net Foreign Flow