19 December 2022
Weekly Market Review (19 Desember 2022) - What happened and What's Next (Apa yang terjadi dan apa selanjutnya)
Market update
- Pergerakan indeks global ditutup bervariatif minggu lalu dimana indeks S&P 500 melemah sebesar -2,1%WoW dan MSCI Asia ex Japan melemah sebesar -1,9%WoW. Penurunan tersebut dikarenakan pernyataan The Fed yang lebih hawkish daripada perkiraan pasar, walaupun The Fed sudah menurunkan tingkat peningkatan suku bunga menjadi +50bps di bulan Desember 2022. Tingkat resiko juga meningkat dengan suku bunga berkepanjangan di level yang tinggi dan terminal policy rate yang lebih tinggi daripada perkiraan pasar. Powell memberikan perhatian lebih pada inflasi kuat yang disebabkan oleh tenaga kerja dan non-shelter services walaupun angka inflasi secara keseluruhan sudah menunjukan pelemahan di bulan November 2022. Sedangkan di Asia, situasi Covid-19 di China memasuki fase yang baru, dimana fokus dari pemerintah beralih ke pengobatan dan pencegahan terhadap kasus penderita berat. Penduduk China masih dalam keadaan waspada tinggi terhadap kenaikan kasus Covid-19, dimana Shanghai Kembali mengumumkan penutupan sekolah. Di lain sisi, rencana reopening China tetap berjalan, dimana perbatasan antara Hong Kong dan China akan segera di buka penuh di awal bulan depan. Di sisi domestik, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar +1,4% WoW, lebih baik dibandingkan dengan kinerja regional. Sektor Energy mencatatkan kinerja yang paling baik dengan kenaikan +2,1% WoW, sedangkan sektor Consumer Cyclicals mengalami penurunan tertinggi sebesar -1,3% WoW. Berita yang perlu diikuti minggu ini adalah: AS PCE, new home sales, housing starts, initial jobless claims.
- Rupiah melemah sebesar 0,1% WoW ke IDR 15.598, sejalan dengan pergerakan mata uang negara EM lainnya. Sebaliknya, DXY sedikit melemah sebesar -0,1% WoW ke level 104,7.
- Pasar SUN bergerak sideways pada minggu lalu, ditengah berita inflasi AS yang tercatat dibawah ekspektasi dan tone hawkish dari FOMC meeting. Tekanan beli dari investor domestik terlihat dengan yield curve bergerak sebesar 2-10bps di sepanjang kurva. Aksi beli juga terlihat di beberapa seri di tenor panjang. Yield SUN 10 tahun per akhir minggu masih ditutup di level 6,84 - 6,95%.
- Berdasarkan data DJPPR per tanggal 15 Dec 2022, total kepemilikan asing untuk SBN mencapai IDR 758,65 triliun atau 14,64%.
- The Fed pada bulan Desember 2022 menaikkan suku bunga acuan sebesar 50bps dan menunjukkan tone hawkish, mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap tinggi di tahun depan walaupun kenaikannya akan lebih lambat dari sebelumnya. Yield UST terlihat naik setelah berita tersebut, dengan gap antara yield UST 2 tahun dan 10 tahun semakin dalam di -70bps. Per akhir minggu, yield UST 10 tahun ditutup di level 3,48% (+8bps WoW).
Global news
- CPI AS pada bulan November 2022 mencatatkan kenaikan sebesar +0,1% MoM, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar +0,3%MoM.
- The Fed menaikan suku bunga sebesar +50bps menjadi 4,25%-4,50% pada FOMC Desember 2022.
- Retail sales AS pada bulan November 2022 mencatatkan penurunan sebesar -0,6% MoM, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar -0,2% MoM.
- Jumlah orang di AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran (initial jobless claim) menurun menjadi 210.000 dari minggu sebelumnya sebesar 230.000, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 232.000.
- Industrial production AS pada bulan November 2022 mencatatkan penurunan sebesar -0,2% MoM, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 0% MoM.
- Industrial production China pada bulan November 2022 mencatatkan kenaikan sebesar +2,2% MoM, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 3,5% MoM.
- Retail sales China pada bulan November 2022 mencatatkan penurunan sebesar -5,9% MoM, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar -4,0% MoM.
Domestic News
- Indonesia neraca perdagangan pada bulan November 2022 mencatatkan surplus sebesar USD 5,2 miliar, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar USD 4,3 miliar. Surplus yang tinggi disebabkan oleh kenaikan ekspor sebesar +5,6% YoY, sedangkan impor mengalami penurunan sebesar -1,9% YoY.
- Kementrian keuangan menyatakan rata-rata kenaikan cukai rokok +10% YoY pada tahun 2023.
- Penjualan roda empat Indonesia pada bulan November 2022 mencatatkan penurunan menjadi 91,081, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 93,197.
- Kementrian BUMN menyatakan pembagian dividen oleh bank BUMN di tahun 2023 tidak akan lebih rendah dibandingkan pembagian dividen di tahun 2022.
Calendar
Desember 2022
EM Equities Net Foreign Flow