16 January 2023
Weekly Market Review ( 16 Januari 2023) - What happened and What's Next (Apa yang terjadi dan apa selanjutnya)
Market update
- Indeks global kembali melanjutkan penguatan minggu lalu, didorong oleh inflasi AS yang melambat. CPI AS turun -0,1% MoM penurunan pertama kalinya sejak May-20. Selain itu, komentar dari beberapa anggota Fed juga sudah lebih dovish dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, mengindikasikan bahwa tren kenaikan tingkat suku bunga akan melambat ke depannya. Sementara IHSG ditutup agak melemah -0,6% WoW disebabkan oleh sektor Consumer Cyclical dan Financials yang masing-masing turun sebesar 1,5% dan 1,3% WoW. Sebaliknya sektor yang mencatat penguatan terbesar adalah sektor Technology naik +3% WoW. Berita yang perlu diikuti minggu ini adalah: ID neraca perdagangan, BI 7 DRRR, US PPI, US penjualan ritel, US produksi industrial, US klaim pengangguran, US penjualan rumah, CN tingkat suku bunga pinjaman dan CN keuntungan industrial.
- Rupiah mengalami penguatan sebesar +3% WoW ke level Rp 15.150, salah satu yang terbaik di. negara EM. Sebaliknya, DXY menunjukkan pelemahan sebesar -1,6% WoW ke level 102,2.
- Pasar SUN ditutup menguat pada minggu lalu seiring dengan menguatnya nilai mata uang rupiah. Investor asing mencatatkan inflow yang cukup besar sehingga yield SUN terus menurun dibawah level 7%. Secara keseluruhan yield bergerak turun sekitar 10-30bps, dengan penurunan terbesar datang dari tenor-tenor panjang. Per akhir minggu, yield SUN 10 tahun tercatat tutup di level 6,68% (-27bps WoW).
- Berdasarkan data DJPPR per tanggal 12 Jan 2023, total kepemilikan asing untuk SBN mencapai Rp 778,48 triliun atau 14,58%.
- Permintaan SUN pada lelang sukuk hari Selasa tercatat sebesar Rp 17,4 triliun, atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemintaan lelang sebelumnya yang mencapai Rp 9,9 triliun. Permintaan terbesar datang dari tenor pendek, dengan permintaan terhadap PBS36 (tenor 2,6 tahun) sebesar Rp 5,3 triliun, diikuti oleh SPNS 6bulan dengan permintaan sebesar Rp 5 triliun. Permintaan terhadap kedua seri ini mencakupi >59% dari total permintaan lelang. Pemerintah akhirnya menyerap sebesar Rp 13,9 triliun atau sedikit dibawah target Rp 14 triliun.
- Yield UST masih bergerak turun setelah data inflasi di bulan Desember terus menunjukkan tren penurunan. Yield UST 2 tahun tutup di 4,22%, atau turun 23bps dari level tertingginya di 4,45% di awal tahun. Per akhir minggu, yield UST 10 tahun ditutup di level 3,49% (-6bps WoW).
Global news
- CPI AS turun -0,1% MoM di bulan Des-22, sesuai dengan ekspektasi konsensus dan turun dari +0,1% MoM di bulan sebelumnya. CPI inti juga sesuai dengan ekspektasi, naik +0,3% MoM, sedikit lebih tinggi dibadingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar +0,2% MoM.
- Klaim pengangguran awal AS untuk minggu yang diakhiri tanggal 7 Januari-23 naik 205 ribu, lebih rendah daripada ekspektasi sebesar 210 ribu dan dari periode minggu sebelumnya sebesar 206 ribu.
- Indeks sentimen konsumen UMich di bulan Jan-23 berada di level 64,6, lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi konsensus sebesar 60,7 dan bulan sebelumnya sebesar 59,7.
- CPI China naik 1,8% YoY di bulan Des-22 dari 1,6% YoY di bulan Nov-22.
Domestic News
- Penjualan grosir 4W Indonesia di bulan Des-22 sebesar 105 ribu unit (+9% YoY) sehingga total angka penjualan untuk tahun 2022 mecapai 1,05 juta unit (+17,4% YoY). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target Gaikindo yang sebesar 950 ribu unit.
- Pemerintah menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) orang kaya dengan penghasilan di atas Rp 5 miliar per tahun dari 30 persen menjadi 35 persen. Ketentuan tarif PPh tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan atau UU HPP. Aturan itu mengganti UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Calendar
Januari 2023
EM Equities Net Foreign Flow