• Insight
  • Market Review


03 April 2023

Weekly Market Review (3 April 2023) - What happened and What's Next (Apa yang terjadi dan apa selanjutnya)


Market update

  • Indeks global kembali ditutup pada zona hijau minggu lalu, dengan indeks S&P500, Dow Jones dan MSCI Asia ex Japan naik sebesar +3,5%WoW, +3,2%WoW, dan +1,5%WoW. Hal ini didorong oleh berkurangnya kekhawatiran sektor perbankan global dan melandainya tingkat inflasi di AS (yang ditunjukkan oleh data seperti core PCE yang dibawah perkiraan pasar). Selain itu, pemulihan China pasca pembukaan tetap berlanjut, terlihat dari data PMI yang diatas ekspektasi pasar. Meski begitu, OPEC+ secara tidak terduga mengumumkan pemangkasan produksi minyak sebesar 1,15 juta barel per hari dan mengabaikan pernyataan sebelumnya ingin menjaga pasokan minyak agar tetap stabil. Arab Saudi akan memulai pengurangan 500 ribu barrel per hari pada bulan Mei. Harga Minyak (Brent) langsung meningkat sebesar 5% pagi ini menjadi USD84 sehingga dikhawatirkan hal ini bisa memberikan tekanan inflasi di kedepannya. Dari segi domestik, IHSG mencatatkan kinerja yang positif sebesar +0,6%WoW sejalan dengan kinerja regional. Hampir semua sektor ditutup positif kecuali sektor Financials yang ditutup sedikit melemah sebesar -0,3%WoW. Sedangkan, sektor Energy dan sektor Industrials mencatatkan peningkatan terbesar masing-masing sebesar +5,4%WoW dan 2,9%WoW. Berita yang perlu diikuti minggu ini adalah: US JOLTS Job opening, PMI, initial jobless claim, non-farm payroll, unemployment rate; China Caixin PMI Manufacturing; Indonesia CPI.
  • Rupiah kembali mengalami penguatan sebesar 1,1%WoW ke level IDR14.995, sejalan dengan rata-rata kinerja mata uang EM lainnya. Sebaliknya indeks DXY tercatat melemah sebesar 0,6% WoW ke level 102,5.
  • Yield SBN bergerak +5 sampai -13bps di sepanjang tenor setelah pelaku pasar mencerna rencana supply size lelang SBN di Q2. Bank Indonesia menurunkan suku bunga reverse repo SUN tenor 1 tahun sebesar 21 bps menjadi 6,49% (dari sebelumnya 6,70%). Salah satu alasannya adalah BI mempersiapkan likuiditas IDR menjelang masa-masa lebaran. Per akhir minggu, Yield SUN 10 tahun berada di kisaran 6,55% - 6,75%.
  • Total penawaran yang masuk dalam lelang konvensional hari Selasa mencapai IDR29,3 triliun atau turun cukup signifikan dari lelang sebelumnya yang sebesar IDR52,6 triliun. Tenor-tenor menengah seperti 5 dan 10 tahun masih mendominasi permintaan, dengan total bid masing-masing sebesar IDR12,7triliun dan IDR 9,5triliun. Pemerintah akhirnya menerbitkan sebesar IDR 20 triliun.
  • Berdasarkan data DJPPR per tanggal 30 Maret 2023, total kepemilikan asing di SBN mencapai IDR816,30 triliun atau 14,85%.
  • UST Yield bergerak stabil di minggu lalu, pasca kasus Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang terjadi di awal bulan. Data-data makroekonomi di hari Jumat menunjukkan inflasi bergerak turun di bulan Februari, walaupun masih belum dapat menurunkan probabilitas The Fed untuk menurunkan suku bunganya. Per akhir minggu, UST 10yr yield ditutup di 3,48% (10bps WoW) dan UST 2yr yield ditutup di 4,06% (+30bps WoW).


Global news

  • Tingkat inflasi PCE inti (Core PCE) Amerika pada bulan Feb-23 adalah sebesar 0,3%MoM lebih di bawah perkiraan pasar sebesar +0,4%MoM dan periode sebelumnya yang direvisi menjadi +0,5%MoM. Dalam tingkat tahunan, Core PCE tercatat sebesar 4,6%YoY, lebih rendah dari ekspektasi pasar pada 4,7%YoY dan terkecil selama 15 bulan terakhir.
  • Ekonomi Amerika tumbuh 2,6% per kuartal tahunan dalam 4Q22 (GDP annualized QoQ), sedikit di bawah dari perkiraan +2,7%. Tingkat konsumsi meningkat sebesar 1%, sedikit dibawah dari estimasi sebelumnya 1,4%.
  • Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik sebesar 7k dari minggu sebelumnya menjadi 198k dan di atas ekspektasi pasar sebesar 196k.


Domestic New

  • Berdasarkan Badan Pusat Statistik, inflasi tahunan (Headline CPI) pada Maret-23 sebesar +4,97%YoY, dari sebelumnya +5,47%YoY, di bawah ekspektasi pasar +5,07%YoY. Penyumbang inflasi adalah bensin dan beras sedangkan penyumbang disinflasi diantaranya perumahan, air, listrik rumah tangga. Inflasi tahunan inti (core inflation) tercatat sebesar +2,94%YoY, lebih rendah dari sebelumnya +3,09%YoY dan perkiraan pasar +3,03%YoY.
  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) berencana memberikan relaksasi ekspor mineral mentah dan rafinasi kepada perusahaan yang sedang membangun smelter namun terdampak Covid-19. Relaksasi rencananya akan diberikan setelah 10 Jun 23.
  • PMI Manufaktur Indonesia Global S&P meningkat menjadi 51,9 pada Maret 2023 dari 51,2 pada bulan sebelumnya, dengan output dan pesanan baru terlihat meningkat.
  • Berdasarkan Bank Indonesia, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Feb-23 tercatat sebesar IDR8.300 triliun atau tumbuh +7,9%YoY, terutama didorong perkembangan aktiva dalam negeri bersih sebesar +8,2%YoY dan penyaluran kredit +10,4%YoY.


Calendar

April 2023

EM Equities Net Foreign Flow