• Insight
  • Market Review


10 April 2023

Weekly Market Review (10 April 2023) - What happened and What's Next (Apa yang terjadi dan apa selanjutnya)


Market update

  • Indeks global ditutup beragam minggu lalu menjelang libur Jumat Agung. Indeks S&P500 agak melemah -0.1% WoW tetapi Dow Jones menguat +0,6% WoW. Selain itu indeks Eropa ditutup beragam, MSCI Asia ex Japan melemah dan indeks China ditutup positif. Beberapa data AS menunjukkan hasil yang beragam. Data ISM jasa turun ke level terendah selama 3 bulan di bulan Mar-23. Sementara klaim pengangguran turun ke level 228 ribu minggu lalu dari 246 ribu di minggu sebelumnya yang sudah di revisi naik. Data non-farm payroll (NFP) yang baru dirilis pada hari Jumat mengindikasikan adanya pelemahan pada pasar tenaga kerja AS. Pertambahan lapangan kerja di bulan Maret kembali mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Dari segi domestik, IHSG ditutup sedikit melemah, -0,2% WoW. Sektor teknologi mengalami penurunan terbesar, -2,9% WoW sementara sektor energi dan finansial merupakan top performer, masing-masing naik +0,3% WoW. Berita yang perlu diikuti minggu ini adalah: US CPI, FOMC minutes, initial jobless claim, retail sales, CN CPI, trade balance dan ID foreign reserves.
  • Rupiah kembali mengalami penguatan sebesar +0,5%WoW ke level IDR14.913, salah satu yang paling baik di EM. Sebaliknya indeks DXY tercatat melemah sebesar -0,7% WoW ke level 101,8.
  • Pasar SBN bergerak positif dengan yield bergerak turun 5-15bps di sepanjang tenor, mengikuti pergerakan mata uang rupiah yang menguat dan US Treasury yield yang juga bergerak turun. Inflow dari investor asing terlihat di tenor 5, 10, dan 15 tahun.
  • Total penawaran yang masuk dalam lelang sukuk hari Selasa mencapai IDR24,8 triliun atau lebih baik dari lelang sebelumnya yang sebesar IDR23,5 triliun. Permintaan terbesar datang dari PBS36 (2,4tahun), dengan total permintaan sebesar IDR 13,3triliun atau 53,5% dari total lelang. Pemerintah akhirnya menerbitkan sebesar IDR 4,5 triliun.
  • Berdasarkan data DJPPR per tanggal 5 April 2023, total kepemilikan asing di SBN mencapai IDR821,19 triliun atau 14,88%.
  • •Pasar obligasi AS menguat di minggu lalu, dengan yield UST turun setelah data-data seperti US labor market dan services sector yang melemah. Yield UST 10 dan 2 tahun sama-sama bergerak turun sekitar 9bps ke 3,39% dan 3,97% di akhir minggu.


Global news

  • ISM manufuktur AS turun dari 47,7% ke 46,3% di bulan Mar-23 dan lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus sebesar 47,3%. Tren yang sama juga terlihat pada ISM jasa yang mengalami penurunan dari 55,1% ke 51,2% (lebih rendah daripada angka konsensus di 54,3%).
  • Klaim pengangguran AS turun ke level 228 ribu dari 246 ribu (direvisi naik) di minggu sebelumnya. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 200 ribu.
  • NFP turun dari 326 ribu ke 236 ribu di Mar-23, angka tersebut mirip dengan proyeksi konsensus di 238 ribu.
  • PMI Jasa Caixin naik ke level 57,8 di Mar-23 dari 55 di Feb-23 seiring dengan permintaan domestik naik dan permintaan rumah juga membaik.


Domestic News

  • Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sebesar USD 145,2 miliar di bulan Mar-23, naik dari posisi akhir bulan Feb-23 yang sebesar USD 140,3 miliar.
  • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) hingga 9 April-23 mencapai Rp166,2 triliun atau 20,68% dari target FY23.


Calendar

April 2023

JCI Net Foreign Flow