• Ulasan
  • Market Review


06 March 2023

Weekly Market Review (6 Maret 2023) - What happened and What's Next (Apa yang terjadi dan apa selanjutnya)


Market update

  • Indeks global ditutup menguat minggu lalu dimana indeks S&P500, Dow Jones, dan MSCI Asia ex-Japan masing-masing naik +1,9%WoW, +1,7%WoW, dan +1,8% WoW. Hal ini dikarenakan data PMI China yang menunjukkan perbaikan disebabkan oleh reopening sebesar 51.6, lebih tinggi daripada ekspektasi pasar sebesar 50.7 dan periode sebelumnya sebesar 49.2. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan dari kenaikan Fed rate yang lebih tinggi pada FOMC bulan Maret sebesar 50bps, yang akan bergantung pada besaran data non-farm payroll AS dan data ketenagakerjaan lainnya. Dari segi domestik, IHSG menunjukkan pelemahan sebesar -0,9%WoW berlawanan dengan kinerja pasar saham global. Sektor yang membukukan kinerja positif hanya sektor Industrial, Energy, dan sektor Technology sebesar +3,6%WoW, +1,7%WoW dan +0,1%WoW. Sektor yang mengalami penurunan adalah sektor Transportation and Logistic (-3,4%WoW), Consumer non-cyclical (-2,7% WoW), Healthcare (-2,4%WoW), Infrastructure (-1,9%WoW), Basic Material (-1,6%WoW), Consumer cyclical (-0,4%WoW), Property (-0,2%WoW). Sektor Finansial membukukan kinerja flat. Berita yang perlu diikuti minggu ini adalah: US NFP, US jobless claims, China credit and trade data.
  • Rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,5% WoW ke level IDR15.300, berlawanan dengan pergerakan mata uang EM lainnya yang secara rata-rata mengalami penguatan sebesar 0,6%WoW. Sementara indeks DXY juga kembali mengalami penguatan sebesar +1,3% WoW ke level 105,2.
  • Pasar SBN bergerak melemah di minggu lalu, mengikuti kenaikan yield UST dan rupiah yang melemah. Yield SBN bergerak naik 3-17bps di sepanjang tenor, dengan tenor 10 tahun naik sebesar 17bps ke 6,95%. Sementara itu, yield SBN dengan tenor-tenor panjang naik sekitar 3-7 bps.
  • Bank Indonesia meluncurkan fasilitas time deposit baru yang ditujukan untuk menarik penghasilan USD eksportir ke dalam negeri. Eksportir tercatat telah melakukan penempatan sebesar USD 15juta dengan menggunakan fasilitas baru BI tersebut. TD yang diberikan BI untuk fasilitas ini tercatat sebesar 4,65% untuk tenor 1 bulan, sedangkan fasilitas BI tersebut menawarkan tarif berkisar antara 4,54% hingga 5,2%, dengan tenor bervariasi dari 1 sampai 6bulan .
  • Berdasarkan data DJPPR per tanggal 28 Feb 2023, total kepemilikan asing di SBN mencapai IDR804,32 triliun atau 14,79%.
  • Permintaan SUN pada lelang konvensional hari Selasa tercatat sebesar IDR 45,97 triliun, atau lebih rendah jika dibandingkan dengan pemintaan lelang sebelumnya yang mencapai IDR 55,98triliun. Permintaan terbesar datang dari tenor 5 dan 10 tahun, dengan permintaan yang mencapai 55,9% dari total. Pemerintah akhirnya menyerap sebesar IDR 20 triliun, atau dibawah target awal yang sebesar IDR 23 triliun.
  • UST Yield menembus level 4% di hari Rabu, namun perlahan bergerak menurun di akhir minggu. Data US ISM yang berada diatas ekspektasi (51,3 vs ekspektasi 46,5) menjadi pemicu utama kenaikan UST yield. Gap antara yield UST 2 tahun dan 10 tahun tercatat semakin melebar menjadi 82bps di minggu lalu. Per akhir minggu, yield UST 10 tahun ditutup di level 3,98% (+3bps WoW).


Global news

  • Data ISM manufacturing AS bulan Februari menunjukkan angka sebesar 47.7, tidak menunjukkan perubahan besar dari periode sebelumnya sebesar 47.4 dan sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 48.
  • China Caixin manufacturing PMI pada bulan Februari bertumbuh menuju 51.6 dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 49.2, lebih tinggi daripada ekspektasi pasar sebesar 50.7. China official manufacturing PMI juga menunjukkan data yang kuat sebesar 52.6, dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 50.1 dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 50.7.
  • Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran kembali turun menjadi 190 ribu, turun dari level revisi minggu sebelumnya sebesar 192 ribu dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 195 ribu. Hal ini mengindikasikan kondisi tenaga kerja AS masih ketat.


Domestic News

  • Data inflasi Indonesia bulan Februari tercatat sebesar 5.47%, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 5.28% dan sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 5.42%.
  • Data S&P Global Indonesia PMI manufacturing pada bulan Februari tercatat sebesar 51.2, berada pada level yang sama dengan periode sebelumnya sekitar 51.3.


Calendar

Maret 2023


EM Equities Net Foreign Flow